(6/333) Modus Terbaru mencari ‘Rejeki”

Yups, bener ini adalah modus terbaru untuk mendapatkan “rejeki”, kejadian ini aku alami malam minggu kemarin di Bungurasi dalam perjalanan menuju ke Malang. Seorang pria paruh baya, umur sekitar 50an mendekatiku dan bertanya “Mau, ke Malang mas?” jawabku iya dan beliau melanjutkan ceritanya jika dia habis kehilangan uang sejumlah 260rb dibis waktu perjalanan dari perak ke bungurasi. Kemudian dia minta tolong untuk pinjam uang sejumlah 12rb untuk ongkos pulang ke Dampit, Malang.

Awalnya aku tidak curiga kalo ini adalah modus baru untuk mendapatkan rejeki, aku positif thinking aja karena musibah kecopetan di bis adalah kejadian yang sering terjadi. Karena dia satu arah yang sama denganku, aku ajak dia bareng “Berangkat bareng saya aja pak, nanti saya yang bayari ongkos ke Malang” dan bapak tersebut mengiyakan.

Akhirnya  kami berdua masuk bareng ke tempat pemberangkatan bis dan tak lupa beli tiket peron sebelumnya :). Diruang tunggu pemberangkatan bapak tersebut minta ongkosnya aja, karena kalau malam transport dari Malang ke Dampit sulit, dia mau ke Dampit lewat prolink aka probolinggo, loh kok aneh kan malah tambah jauh ke Dampit lewat prolink.

Inilah awal kecurigaan saya, bahwa ini adalah modus terbaru yang saya ketahui dan saya alami. Saya ngotot ngajak bapak tersebut untuk naik bis bareng ke Malang. Saya ajak dia naik bis patas ke Malang dan dia menolak dan memilih dan lebih memilih naik yang ekonomi, saya bilang “Ngga apa-apa pak, saya yang bayar semuanya” dan dia menolak, “ya udah kalo ngaga mau”, kemudian saya tinggal aja bapak tersebut naik bis patas.

Dari dalam bis saya perhatikan bapak tersebut, ternyata dia kembali ke arah tempat penurunan penumpang ditempat dimana ketemu dangan saya pertama kali, apakah dia akan mencari korban lagi, untuk mendapatkan “rejeki”, entahlah. Aku cuma bisa berdoa semoga bapak tersebut bisa mendapatkan rejeki dalam arti sebenarnya.